1. Menyebutkan 2 tipe masyarakat
2. Meyebutkan ciri-ciri mayarakat kota
3. Menyebutkan antara masyarakat kota dan desa
Study Kasus Bab 7:
Melihat dari berbagai aspek yang ada, baik kita lihat secara langsung ataupun melalui media informasi, baik cetak maupun media elektronik, bahwa betapa fenomena hidup yang ada dipedesaan mulai mengalami pergeseran nilai, norma serta adat istiadat yang tidak lagi dihiraukan oleh banyak penduduk desa yang ingin merasa kehidupannya berubah, baik ekonomi maupun status sosialnya.
Serta fenomena kehidupan perkotaan yang mempunyai motto hidup “Biar tekor asal Tersohor” menjadi sebuah gaya hidup serba boleh, walaupun itu melabrak norma-norma hukum lebih-lebih norma agama.
Teori 1:
Masyarakat pedesaan biasanya ditujukan pada sekumpulan orang yang bertempat tinggal di daerah desa atau jauh dari daerah ibukota/perkotaan. Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan masyarakat pedesaan lain. Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat yang bertempat tinggal di daerah perkotaan. Cirri dari masyarakat perkotaan antara lain kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan di desa dan lebih bersifat individulistis.
Opini 1:
Masyarakat di pedesaan cendrung lebih mempunyai sifat solidaritas yang lebih besar jika dibandingkan dengan masyarakat kota kebanyakan karena masyarakat pedesaan masih mempunyai asas gotong royong yang selalu mereka terapkan dalam kehidupan mereka. Masyarakat kota cendrung lebih bersifat individu karena mereka sangat jarang sekali untuk berada dirumah dikarenakan sibuk untuk bekerja sehinnga banyak waktu yang dihabiskan di kantor.
Teori 2:
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
5. Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.
6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
5. Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.
6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Opini 2:
Masyarakat kota juga mempunyai mata pencaharian yang beraneka ragam dan cendrung mempunyai kesibukan yang lebih dibanding masyarakat desa.
Teori 3:
perkotaan sering diidentikan dengan masyarakat modern (maju), dan tidak jarang pula dipertentangkan dengan masyarakat pedesaan, ada perbedaan tradisi dalam penelitian antropologi perkotaan dengan struktural dalam masyarakat, Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual. lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri yang Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual. dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaanOpini 3:
Pola interaksi masyarakat pedesaan adalah dengan prinsip kerukunan, sedangkan masyarakat perkotaan dengan prinsip individualitas. Pemikiran dari masyarakat kota lebih maju daripada orang yang hidup di pedesaan. Pada hakekatnya semua orang itu sama hanya tempat tinggalnya yang berbeda. Dalam kehidupan janganlah membeda-bedakan seseorang karena itu juga dapat memecah kerukunan yang telah terjadi.
sumber: wikipedia, www.2lisan.com dan blogger yang tidak dikenal
0 komentar:
Posting Komentar