Subscribe to RSS Feed

Minggu, 14 April 2013

PENALARAN DEDUKTIF

Penalaran Deduktif

Apakah kalian tau apa yang dimaksud dengan penalaran deduktif  ???
Pengetian penalaran deduktif
Penalaran deduktif adalah metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Faktor – faktor penalaran deduktif :
1. Pembentukan Teori
2. Hipotesis
3. Definisi Operasional
4. Instrumen
5. Operasionalisasi
Jenis penalaran deduktif yang menarik kesimpulan secara tidak langsung yaitu:
1. Silogisme Kategorial
Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya Menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
 
Rumus :
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Contoh :
1) Semua buruh adalah manusia pekerja
(2) Semua tukang batu adalah buruh
(3) Jadi, semua tukang batu adalah manusia pekerja.
Kaedah- kaedah dalam silogisme kategorial adalah :
1. Silogisme harus terdiri atas tiga term yaitu : term mayor, term minor, term penengah.
2. Silogisme terdiri atas tiga proposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan
3. Dua premis yang negatif tidak dapat menghasilkan simpulan.
4. Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negative.
5. Dari premis yang positif, akan dihasilkan simpulan yang positif.
6. Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.
7. Bila premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.
8. Dari premis mayor khusus dan premis minor negatif tidak dapat ditarik satu simpulan.
2. Silogisme Hipotesis
Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Menurut Parera (1991: 131) Silogisme hipotesis terdiri atas premis mayor, premis minor, dan kesimpulan. Akan tetapi premis mayor bersifat hipotesis atau pengadaian dengan “ jika …” konklusi tertentu itu terjadi, maka kondisi yang lain akan menyusul terjadi. Premis minor menyatakan kondisi pertama terjadi atau tidak terjadi.
Konditional hipotesis : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
3. Silogisme Alternatif
Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Sedangkan proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
Premis Mayor: Ayah ada di kantor atau di rumah
Premis Minor: Ayah ada di kantor
Konklusi: Sebab it, ayah tidak ada di rumah.
Atau
Premis Mayor: Ayah ada di kantor atau di rumah
Premis Minor: Ayah ada di kantor
Konklusi: Sebab it, ayah tidak ada di rumah.
4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan .
Entimen atau Enthymeme berasal dari bahasa Yunani “en” artinya di dalam dan “thymos” artinya pikiran adalah sejenis silogisme yang tidak lengkap, tidak untuk menghasilkan pembuktian ilmiah, tetapi untuk menimbulkan keyakinan dalam sebuah entimem, penghilangan bagian dari argumen karena diasumsikan dalam penggunaan yang lebih luas, istilah "enthymeme" kadang-kadang digunakan untuk menjelaskan argumen yang tidak lengkap dari bentuk selain silogisme.
Menurut Aristoteles yang ditulis dalam Retorika, sebuah "retorik silogisme" adalah bertujuan untuk pembujukan yang berdasarkan kemungkinan komunikan berpendapat sedangkan teknik bertujuan untuk pada demonstrasi. Kata lainnya, entimem merupakan silogisme yang diperpendek.

PENULISAN ILMIAH BAHASA INDONESIA

BAB I
                                                 PENDAHULUAN

1.1       LATAR BELAKANG
            Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai  menghadapi persaingan tersebut produk Honda selalu dengan berbagai macam persaingan di segala bidang.  menciptakan penemuan-penemuan baru yang mana Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis  disesuaikan dengan perkembangan jaman dan semakin dituntut untuk mempunyai strategi yang  keinginan dari masyarakat agar produknya tetap laku. tepat dalam memenuhi target volume penjualan.  Mengingat perkembangan teknologi yang makin  dinamis, manusia dituntut dengan cepat dan tepat  untuk bertindakagar tidak  kalah bersaing. Menurut  Kotler (2002:34), dalam meningkatkan persaingan  masing-masing perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan menampilkan yang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen  yang selalu berkembang dan berubah-ubah Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan alat transpotasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama  di bidang sepeda motor, yang mana dibutuhkan oleh banyak orang selain harganya  terjangkau dan mudah perawatannya. Saat ini banyak sekali bermunculan merek sepeda motor dengan  berbagai model, desain, memberikan kualitas yang  bagus dan harga yang cukup  bersaing. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan suatu peluang untuk menguasai pangsa pasar. Salah satu merek  yang digemari oleh sebagian masyarakat sejak dahulu adalah merek Honda. Untuk menghadapi persaingan tersebut produk honda selalu menciptakan penemuan-penemuan baru yang mana disesuaikan dengan perkembangan zaman dan keinginan dari masyarakat agar produknya tetap laku.
            Produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu pembentukan motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan. Disamping itu kemudahan  untuk mendapatkan alat transpotasi jenis sepeda motor saat ini sangat mudah karena program pemberian kredit bisa dilakukan dengan uang muka yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Perilaku konsumen dipengaruhi olek faktor usia, jenis kelamin,pekerjaan dan pendapatan. Berdasarkan semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap alat transportasi pribadi berupa sepeda motor dan meningkatnya persaingan untuk merebut konsumen maka penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Motivasi,Persepsi, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “HONDA” di Kawasan Surabaya Barat.”



                                                                                                                                                1
1.2       RUMUSAN MASALAH
            Apakah ada pengaruh motivasi,persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek “HONDA” di kawasan surabaya barat ?
1.3       TUJUAN PENELITIAN
            Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek”HONDA”di kawasan surabaya barat.
1.4       METODE PENELITIAN
            1.4.1    desain penelitian
                        Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah serta karakteristik obyek yang diteliti dapat diklasifikasikan sebagai penelitian yang menggunakan hipotesis.Penelitian ini berdasarkan fakta yang ada di masyarakat tentang pemilihan alat transpotasi roda dua yaitu sepeda motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat.
            1.4.2    jenis dan sumber data
                        Jenis data yang digunakan adalah data interval, dinyatakan dalam angka mulai dari skala terkecil sampai dengan yang terbesar, selain itu mempunyai jarak yang sama antara angka yang satu dengan angka yang lainnya (1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju).Sedangkan sumber data yang digunakan adalah bersifat primer. Data diperoleh melalui kuisioner yang disebarkan kepada responden di Kawasan Surabaya Barat yang  terdiri dari tujuh kecamatan yaitu Kecamatan Asemrowo, Sukomanunggal, Tandes, Benowo, Pakal, Lakarsantri dan Sambikerep.
            1.4.3    identifikasi variabel dan definisi operasional
                        Independent Variable Dalam penelitian ini variabel bebas ada tiga sebagai berikut:
-  Motivasi Konsumen (X1) 
-  Persepsi Konsumen (X2) 
-  Sikap Konsumen (X3) 
                        Definisi Operasional 
Motivasi Konsumen :   Adalah kekuatan penggerak dalam diri konsumen yang   memaksa bertindak untuk memenuhi apa yang diinginkan atau dibutuhkan
Persepsi  Konsumen  : Tanggapan konsumen terhadap keberadaan suatu  obyek atau produk yang menjadi pilihannya
Sikap Konsumen  :  Penilaian evaluatif konsumen terhadap suatu obyek atau produk yang diminati                                                                                                                                    2

Keputusan Pembelian:   Pilihan  akhir yang dilakukan oleh konsumen dalam me-
menuhi keinginan atau kebutuhannya
            1.4.4    teknik pengambilan sampel dan teknik analisis data
                        Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling pada masyarakat pembeli dan pengguna sepeda motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat. Jumlah sampel menggunakan sampel besar yaitu > 30 (Djarwanto, 1999 : 4) yaitu 125 orang. Menurut Nazir (1998:221) jumlah sampel ditetapkan atas pertimbangan pribadi, dengan catatan bahwa sampel tersebut cukup mewakili populasi dengan pertimbangan biaya dan waktu.
                        Teknik analisis data Untuk perhitungan statistik dalam penelitian ini digunakan program SPSS adapun teknik analisis data diuraikan sebagai berikut:
Data diperoleh melalui kuisioner yang disebarkan
-  Analisis Regresi Linier Berganda
-  Koefisien Determinasi Berganda (R )
-  Koefisien Korelasi Berganda ( R )
-  Koefisen Korelasi Parsial ( r )
            1.4.5    hipotesis
                        Motivasi, persepsi, sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian persepsi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

 

                                                                                        
BAB II

                                                LANDASAN TEORI

2.1       KERANGKA TEORI
            Tentang pengaruh persepsi  dan sikap terhadap keputusan pembelian Mobil Daihatzu Xenia di Surabaya,hasil penelitian menjelaskan bahwa ada pengaruh yang signifikan persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian.Seseorang dalam kehidupannya akan dipacu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan tersebut berupa barang primer maupun barang sekunder. Mengingat makin berkembangnya daerah permukiman yang jauh dari pusat kota maka makin dibutuhkan sarana transportasi pribadi yang cukup efektif bagi keluarga. Saat ini kebutuhan transpotasi pribadi jenis  roda dua khususnya sepeda motor sudah menjadi kebutuhan masyarakat umum.
Kebutuhan masyarakat tersebut ditangkap oleh pengusaha sebagai peluang untuk mengembangkan kinerja bisnisnya dengan melakukan pengamatan kepada perilaku konsumen. Kinerja bisnis akan ercapai dengan baik apabila unit pemasaran bekerja dengan maksimal dalam usaha memperoleh konsumen yang potensial. Menurut Sigit (2002:6); pema-
saran adalah semua kegiatan usaha yang diperlukan untuk mengakibatkan terjadinya pemindahan untuk mengakibatkan terjadinya pemindahan pemilikan barang atau jasa dan untuk menyelenggarakan distribusi fisiknya sejak dari produsen awal sampai konsumen akhir. Sedangkan Swasta, Handoko (2000:6) menyatakan bahwa terdapat falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen atau berorientasi pada konsumen  (Consumer Oriented), hal ini berbeda dengan pandangan yang terdahulu bahwa pemasaran berorietasi kepada produk, penjualan dan keuangan perusahaan.  Sehubungan dengan keberadaan konsumen dan beraneka ragam perilakunya maka produsen harus benar-benar tanggap untuk melakukan pengamatan terhadap apa yang menjadi keinginannya. Menurut Solomon et al. (2002:6); Consumer behavior is the study of the proceses involved when individuals or
groups select, purchase use  or dispose of products, services, ideas, or experiences to satisfy needs and desires.  Jadi pada dasarnya pengusaha mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan memuaskan konsumen melalui produk yang ditawarkan. Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal. Menurut
Swasta dan Handoko (2000:58); Faktor internal yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen antara lain :1) motivasi dan 2) persepsi. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2000:69); motivasi adalah The Driving force with in individual that impels then to action.Motivasi merupakan kekuatan penggerak dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak. Sedangkan Handoko (2001:225) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan. Dalam bidang pemasaran Sigit (2002:17) menjelaskan bahwa motivasi pembelian adalah pertimbangan-pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang
untuk melakukan pembelian. Dalam motivasi pembelian terbagi menjadi motivasi rasional dan emosional. Motivasi rasional adalah pembelian yang didasarkan kepada kenyataan- 3
kenyataan yang ditunjukkan oleh produk kepada konsumen dan merupakan atribut produk yang fungsional serta obyektif keadaannya misalnya kualitas produk, harga produk, ketersediaan barang, efisiensi kegunaan barang tersebut dapat diterima. Sedangkan motivasi emosional dalam pembelian berkaitan dengan perasaan, kesenangan yang dapat
ditangkap oleh pancaindera misalnya dengan memiliki suatu barang tertentu dapat meningkatkan status sosial, peranan merek menjadikan pembeli menunjukkan status ekonominya dan pada umumnya bersifat subyektif dan simbolik. Pada saat seseorang
akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh kedua jenis motivasi tersebut yaitu motivasi rasional dan emosional.
Disamping motivasi mendasari seseorang untuk melakukan keputusan pembelian maka akan dipengaruhi juga oleh persepsinya terhadap apa yang diinginkan. Konsumen akan menampakkan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:146)  Percep-
tion is process by which an individuals selects, organizers, and interprets stimuli into the a
meaningfull and coherent picture of the world. Kurang lebihnya bahwa persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk memilih, mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya. Sedangkan Kotler dan Amstrong (1996:156) menge-
mukakan bahwa dalam keadaan yang sama, persepsi eseorang terhadap suatu produk dapat berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh adanya proses seleksi terhadap berbagai stimulus yang ada. Pada hakekatnya persepsi akan berhubungan dengan perilaku seseorang dalam
mengambil keputusan terhadap apa yang dikehendaki. Salah satu cara  untuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan menganalisis persepsi konsumen terhadap produk. Dengan persepsi konsumen kita dapat mengetahui hal–hal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk kita. Selain persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu obyek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau  tidak terhadap obyek yang dinilai. Menurut Robbins
2006:169) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,orang atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,orang atau
suatu peristiwa. Sedangkan menurut Simamora2002:14) bahwa di dalam sikap terdapat tiga kom-ponen yaitu 1)  Cognitive component: kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek.Yang dimaksud obyek adalah atribut produk, semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek suatu produk maka keseluruhan komponen kognitif akan mendukung sikap secara keseluruhan. 2)  Affective component : emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu obyek, apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai. 3) Behavioral component: merefleksikan kecenderungan dan perilaku aktual terhadap suatu obyek, yang mana komponen ini menunjukkan kecenderungan melakukan suatu tindakan. Menurut Loudan dan Delabitta 2004:217); komponen kognitif merupakan kepercayaan terhadap merek, komponen afektif merupakan evaluasi merek dan komponen kognatif menyangkut maksud atau niatan untuk membeli. Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap orang pada dasarnya adalah sama, hanya saja semua proses  tersebut tidak semua dilaksanakan oleh para konsumen. Berdasarkan tujuan pembelian, konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu konsumen akhir atau individual  dan konsumen
organisasional atau konsumen industrial.  Konsumen akhir terdiri atas individu dan rumah tangga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi. Sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang dan lembaga  non profit, tujuan pembeliannya adalah untuk keperluan bisnis atau meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan  pembelian akan diwarnai oleh ciri kepribadiannya, usia, pendapatan dan gaya hidupnya. Menurut Kotler (2000:170-176) konsumen dalam melakukan keputusan pembelian ada lima tahapan yaitu: 1) pengenalan masalah, 2) pencarian informasi, 3) evaluasi alternatif, 4) keputusan pembelian, 5) perilaku pasca pembelian.  


2.2       PEMBAHASAN
            Validitas yang digunakan  dalam penelitian ini adalah validitas konstrak. Menurut Azwar (2001:67); pengujian validitas konstrak diutamakan dalam pengembangan dan evaluasi terhadap suatu konsep dan teori.Validitas digunakan untuk menguji kesahihan atau ketepatan alat ukur, apakah memperoleh informasi sesuai dengan yang diharapkan. Dari perhitungan yang ada didapatkan hasil sebagai berikut pada lampiran Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4. Dari tabel validitas Motivasi, Persepsi, Sikap Konumen dan Keputusan Pembelian dapat menjelaskan bahwa pertanyaan yang ada di dalam variabel tersebut dinyatakan valid dan tidak ada yang gugur (tingkat signifikan a = 0,05, nilai sig.2-tailed = 0,000 < a = 0,05) dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
Tabel 1. Validitas Motivasi Konsumen
Tabel 1. Validitas Motivasi Konsumen
no                       pertanyaan                            korelasi                        nilai sig    kesimpulan
                                                            item terhadap total            (2-tailed)
                                                                        korelasi
1  Saya terdorong membeli sepeda
    motor merek Honda karena                          0,905                    0,000          valid(sahih)
    kualitasnya terjamin
2  Saya membeli sepeda motor                         0,656              0,000               Valid  (Sahih)
    Merek honda harga purna jualnya
    Tinggi dibandingkan merek lain
3  Sepeda motor merek Honda                          0,837          0,000                 Valid  (Sahih)
    Nyaman pemakaiannya
4  Harga sepeda motor merek                           0,895           0,000                Valid  (Sahih)
    Honda terjangkau oleh masyarakat
5  Model sepeda motor merek                          0,971             0,000               Valid  (Sahih)
    Honda bervariasi dan tidak
   Ketinggalan jaman

Tabel 2. Validitas Persepsi Konsumen
no                    pertanyaan                   korelasi item                nilai sig            kesimpulan
                                                    terhadap total korelasi     (2-tailed)
1  Suara mesin sepeda motor                   0,885                      0,000               Valid (Sahih)
    Honda halus
2 Menggunakan  sepeda motor                0,824                     0,000                Valid  (Sahih)
   Merek honda menaikkan
   rasapercaya diri
3  Daya tahan mesin sepeda motor          0,957                     0,000                Valid  (Sahih)
    Merek honda nyaman
4  Bahan bakar sepeda motor merek        0,896                    0,000                 Valid (Sahih)
    Honda irit                                                                                                                            6
5  Mesin sepeda motor merek                  0,854                     0,000                Valid  (Sahih)
    Hoda stabil dalam pemakaian
    jarak jauh
Tabel 3. Validitas Sikap Konsumen
No                   pertanyaan                   korelasi item                nilai sig            kesimpulan
                                                    Terhadap total korelasi    ( 2-tailed)
1  Model lampu sepeda motor               0,908                       0,000                Valid  (Sahih)
   Honda sesuai dengan trend masa
   kini
2  Model knalpot sepeda motor             0,723                       0,000                  Valid (Sahih)
    Honda lebih ramping
3  Kombinasi warna sepeda motor         0,917                      0,000                  Valid (Sahih)
    serasi
4  Striping stikernya sesuai dengan        0,905                     0,000                  Valid (Sahih)
    Desain masa kini
5  Felg yang bervariasi                           0,750                     0,000                  Valid (Sahih)
Tabel 4. Validitas Keputusan Pembelian
No                   pertanyaan                   korelasi item                nilai sig            kesimpulan
                                                Terhadap total korelasi          (2-tailed)
1  Tidak ada pilihan merek lain              0,932                        0,000               Valid  (Sahih)
    Untuk membeli sepeda motor
    kecuali merk Honda
2  Semua keluarga membeli dan           0,731                         0,000                Valid  (Sahih)
    Memiliki sepeda motor merek
    Honda
3  Informasi tentang kualitas sepeda     0,925                        0,000               Valid  (Sahih)
    Motor merek honda sudah memasyarakat
4  Sparepart sepeda motor merek          0,758                         0,000               Valid  (Sahih)
    Honda mudah didapatkan
5  Pemberian bonus yang menarik        0,874                         0,000              Valid  (Sahih)
    Dalam pembelian sepeda motor
    merek Honda  
Uji reliabilitas
            Uji realibilitas dimaksudkan untuk menunjukkan tentang sifat suatu alat ukur apakah cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur. Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 11,0 dengan menggunakan metode konsistensi internal melalui teknik analisis varian dari  Alpha Cronbach (a > 60%). Hasil uji realibilitas keempat variabel dapat digambarkan sebagi berikut dalam lampiran Tabel 5, Tabel 6, Tabel
7, Tabel 8. Dari tabel Relibilitas Motivasi, Persepsi, Sikap Konsumen dan Keputusan pembelian hasilnya koefisien cronbach Alpha lebih besar dari 60 % (0,60) artinya semua pertanyaan yang ada pada masing-masing variabel tidak ada yang tidak reliabel dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
Tabel 5. Realibilitas Motivasi Konsumen
no                    pertanyaan                   croncbach alpha          croncbach        kesimpulan
                                                              if item delete             alpha
1  Saya terdorong membeli sepeda     0,930                           0,949               Reliable
    Motor merek honda
    karena kualitasnya terjamin
2  Saya membeli sepeda motor           0,935                           0,949               Reliable
    Merek honda harga purna jualnya
    tinggi dibandingkan dengan merek lain
3  Sepeda motor merek Honda           0,919                           0,949               Reliable
    Nyaman pemakainya
4  Harga sepeda motor merek Honda             0,923                           0,949              Reliable
    Terjangkau oleh masyarakat
5  Model sepeda motor merek Honda 0,934                          0,949               Reliable
    Bervariasi tidak naik ketinggalan jaman
Tabel 6. Realibilitas Persepsi Konsumen
No                   pertanyaan                   korelasi item    croncbach alpha          kesimpulan
                                                Terhadap total korelasi
1  Suara mesin sepeda motor Honda halus  0,940                  0,952               Reliable
2 Menggunakan  sepeda motor merek Honda  0,944                         0,952               Reliable
  menaikkan rasapercaya diri
3  Daya tahan mesin sepeda motor merek Honda  0,926       0,952              Reliable
   nyaman
4  Bahan bakar sepeda motor merek Honda irit    0,921        0,952               Reliable
5  Mesin sepeda motor merek Honda stabil dalam  0,939      0,952                Reliable
    pemakaian jarak jauh
Tabel 7. Realibilitas Sikap Konsumen
no                    pertanyaan                   korelasi item    croncbach alpha          kesimpulan
                                                terhadap total morelasi
1  Model lampu sepeda motor Honda              0,930                         0,944                Reliable
    Sesuai dengan trend masa kini
2  Model knalpot sepeda motor Honda 0,942                        0,944               Reliable
    Lebih ramping
3  Kombinasi warna sepeda motor        0,929                         0,944               Reliable
    Honda serasi
4  Striping stikernya sesuai dengan       0,936                          0,944                Reliable
    Desain masa kini
5  Felg yang bervariasi                         0,942                           0,944                Reliable          9
Tabel 8. Realibilitas Keputusan Pembelian
No                   pertanyaan                   korelasi item    croncbach alpha          kesimpulan
                                                Terhadap total korelasi
1  Tidak ada pilihan merek lain untuk             0,907               0,923              Reliable
    Membeli sepeda motor kecuali honda
2  Semua keluarga membeli dan memiliki         0,900             0,923               Reliable
    Sepeda motor merek honda
3  Informasi tentang kualitas sepeda              0,916               0,923              Reliable
    Motor merek honda sudah memasyarakat
4  Sparepart sepeda motor merek                    0,906               0,923               Reliable
    Honda mudah didapatkan
5  Pemberian bonus yang menarik  dalam       0,895               0,923               Reliable
    Pembelian sepeda motor merek honda
 Tabel 9. Hasil Regresi
Variabel   kep.pembelian     uji –F      uji-T                 r           R2                   R
                                    F hitung f tabel Thitung t tabel

Motivasi          0,393                           2,072     1,975  16,70  %    
Persepsi           0,142  730,302 2,427  2,159     1,975  16,63  %        0,947  0,973
Sikap               0,032                            2,153     1,975 16,09 %

Tabel 10. Anova
Sumber variasi Df        j kuadrat          rataan kuadrat             F-hitung          Sig

Regresi                         3         126,123            31,541                         730,302          0,000
Residual                      163      7,030               0,043

Total                            166      133,153


 

7,380 mempunyai arti keputusan pembelian akan meningkat sebesar 7,380 jika variabel motivasi,persepsi dan sikap konsumen konstan. Sedangkan koefisen regresi pada Motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 0,393 dan persepsi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 0,142 serta variabel sikap berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 0,037. Hasil Regresi dapat disajikan sebagai berikut dalam lampiran Tabel 9, Tabel 10. 2 Koefisen determinasi berganda (R ) sebesar 0,947 menunjukkan bahwa sumbangan efektif variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen
secara signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 94,7 % sedangkan sumbangan dari variabel lain sebesar 5,3 persen. Dengan menggunakan taraf signifikan (a) = 5 % diperoleh F hitung = 730,302 lebih besar dar F tabel 2,427, jadi secara bersama-sama terdapat pengaruh secara signifikan variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian. Sedangkan koefisen korelasi berganda (R) sebesar 0,973 dapat diartikan bahwa
                                                                                                                                                10


antara variabel Motivasi, persepsi dan sikap konsumen secara signifikan mempunyai hubungan yang baik terhadap keputusan pembelianKoefisien korelasi parsial (r) digunakan untuk  mengukur keeratan hubungan variabel bebas motivasi, persepsi dam sikap konsumen secara parsial  terhadap variabel terikat. Berdasarkan uji – t dengan  taraf signifikan (a) = 5% didapatkan hubungan variabel bebas dengan variabel  terikat  sebagai berikut: motivasi terhadap keputusan pembelian sebesar 16,70%. Persepsi terhadap keputusan pembelian
sebesar 16,63% dan sikap terhadap keputusan  pembelian sebesar 16,09%. Dalam hal ini yang paling erat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah motivasi konsumen setelah itu persepsi konsumen.
       Dari  analisis  data  ternyata  secara  bersama-sama variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian hal ini ditandai oleh adanya T hitung lebih besar dari t tabel 730,302 > 2,427 Sig. = 0,000 lebih kecil dari dengan a = 0,05 seperti yang dikatakan oleh Kotler, Amstrong (2003 : 200) unsur yang terdapat
pada pribadi konsumen memberi rangsangan untuk melakukan keputusan pembelian, unsur yang dimaksud adalah dorongan, persepsi dan sikap terhadap kebutuhan yang harus dipenuhi. Pengaruh secara bersama-sama ini diperkuat dengan pengaruh secara parsial melalui uji t yang mana masing-masing T hitung dari variabel bebas lebih besar dari t tabel dengan rincian sebagai berikut: T hitung. Motivasi  = 2,072 Persepsi = 2,159 dan Persepsi = 2,153 lebih
besar dari t tabel = 1,975. Berdasarkan analisis data, maka terjawab bahwa hipotesis yang mengatakan motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor Merek HONDA di kawasan Surabaya Barat terbukti
kebenarannya.



BAB III

                                                     KESIMPULAN

3.1       KESIMPULAN
            Motivasi dalam diri akan mempengaruhi seseorang (konsumen) dalam melakukan pembelian karena didasarkan pada dorongan yang dimiliki misalnya penilaian terhadap kualitas, harga, kenyamanan pemakaian terhadap barang yang dibutuhkan. Peran persepsi konsumen  akan mempengaruhi pula Terhadap keputusan pembelian, hal ini wajar karena Setiap orang akan memiliki persepsi yang berbeda beda terhadap suatu obyek oleh karena itu keputusan pembelian akan cepat terlaksana apabila muncul persepsi positif terhadap barang yang akan dibelinya. Persepsi tersebut dapat berupa penilaian terhadap apa saja yang melekat pada suatu produk yang dapat menimbulkan kepuasan dan kenyamanan pada konsumen. Sikap merupakan stimulus yang dapat menyebabkan konsumen tertarik membeli suatu barang, tentunya sikap yang muncul adalah yang positif misalnya: kepercayaan, emosional unuk memiliki suatu barang dengan kesadaran tinggi terhadap untung dan ruginya. Menurut Guiltinan, Paul 2001: 423) mengatakan bahwa konsumen akan menjatuhkan pilihannya terhadap barang yang dibeli didorong oleh lingkungan teknologi, budaya dan
ekonomi yang terjadi.